Sabtu, 17 Desember 2016

wisata alam brayeun leupung aceh besar

Tersembunyi di balik bebukitan, Lembah Brayeun menyuguhkan panorama alam yang menebarkan kesejukan.

Hijaunya kawasan yang memeluk tempat itu ditingkap gemericik air membuat pengunjung merasakan suasana yang mendekatkan dengan alam.

Kesegaran yang melingkupi Lembah Brayeun terasa melenakan.

Bagi anda yang jenuh dengan wisata bahari di Aceh, Lembah Brayeun bisa menjadi alternatif.

Merasakan atmosfer berbeda dari bentang alam di ujung barat Indonesia.

Perjalanan dari Kota Banda Aceh yang memakan waktu sekitar 45 menit berkendara terasa nyaman.

Melewati jalanan yang mulus berasal dengan diapit lautan biru menghampar di satu sisi dan gugusan bukit yang menghijau di sisi lainnya.

Memasuki Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar, berbeloklah ke kanan yang menjadi pintu masuk lokasi wisata yang mengambil nama yang sama dengan desa tempatnya berada.


Sebuah pamplet dan gapura selamat datang akan mengantarkan anda ke lokasi wisata yang berjarak sekitar 1 Km dari Jalan Raya Banda Aceh – Meulaboh.

Juga dalam keadaan jalan yang mulus beraspal.

Kesejukan langsung menyapa sebegitu memasuki lokasi wisata yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh tersebut.

Untuk masuk ke lokasi wisata ini dikenakan tiket Rp 3 ribu saja.





Objek wisata alam berupa bendungan yang bersumber dari mata air pegunungan itu mengalirkan kesegaran.

Dibuat bertingkat-tingkat sehingga jika dilihat sepintas menyerupai tirai air.





sesampai di lokasi sudah berdiri beberapa anak muda yang mengatur keluar masuk mobil. Lumayan juga pelayanan yang diberikan. Tidak cuma hanya mengutip uang masuk tapi juga sudah mulai profesional dalam mengatur pengunjung.


Memasuki lokasi pemandian, mulai tampak keramaian para pengunjung. Lazimnya tempat wisata lokal, disepanjang jalan masuk dipenuhi oleh penjual makanan ringan. Mereka menjual berbagai makanan yang berbeda-beda tapi uniknya tiap warung selalu satu jenis makanan yang sama. Setiap warung menyediakan goreng-gorengan seperti pisang goreng, tahu goreng, risol dan lain-lain. Penjual memanfaatkan selera manusia yang suka akan makanan panas setelah berdingin-dingin ria.


Mata kembali dimanjakan oleh hamparan kolam bendungan Brayeun yang kira-kira seukuran lapangan bola kaki. Kolam mempunyai hulu di kaki gunung yang masih rimbun pepohonan. Pemandangan masih tampak asri. Di beberapa tempat tampak dinding tembok bendungan yang roboh, mungkin suatu waktu pernah dihantam banjir bandang. Jenis banjir ini memang sangat sering melanda kawasan pegunungan.


Ramai pengunjung, terutama anak-anak muda yang mandi di kolam tersebut. Anak-anak juga tak ketinggalan mandi di kolam berair sejuk, umumnya mandi disisi pinggir kolam yang memang dangkal, sekitar setengah meter. Jika ingin berenang yang puas silahkan melompat ke tengah kolam yang lebih dalam. Beberapa anak muda menampilkan atraksi lompat jumpalitan dari sebatang pohon yang berada dipinggir kolam.


Indah dan nyaman memang menikmati pemandian Brayeun Leupung ini. Apalagi jika pengelola mampu menjaga kerapian dan kebersihan lokasi. Sebuah masalah klasik arena wisata yang nyaris terdapat disemua tempat. Apalagi lahan parkir yang sempit, jalan yang belum beraspal menjelang lokasi, jangan sampai hambatan-hambatan ini membuat orang enggan berwisata. Bayangkan saja, mandi di kolam berair yang sejuk dikelilingi pohon duren, dan tempat ini juga layak untuk berkreasi,kumpul kumpul sama sahabat, menghilangkan rasa bosan.











































1 komentar:

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Rancangan Acak Lengkap (RAL) disebut juga (Completely Randomized Design = CRD) merupakan ranncangan dasar. Semua rancangan random berpang...